NadaFM, Sumenep — Perusahaan Minyak dan Gas (Migas) Husky Cnooc Madura Limited (HCML) menggelar menggelar jaring aspirasi masyarakat (Jasmas). Program itu dilakukan ke desa terdampak sebanyak 9 Desa.
Meski maksudnya baik, program itu dinilai tidak serius oleh masyarakat karena pihak HCML hanya mewakilkan ke Lembaga Bahtera. Padahal seharusnya pihak HCML sendiri yang bertemu masyarakat selaku perusahaan migas yang sudah mengekploitasi wilayah Sumenep.
Sementara 9 desa terdampak yang mendapatkan program Jasmas itu mayoritas berada wilayah Kecamatan Giligenting dan Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan jadwal, Jasmas tersebut digelar di desa terdampak pengeboran Migas HCML, meliputi Desa Lombang, Jate, Banbaru dan Banmaleng. Kemudian jaring aspirasi juga dilaksanakan di Aenganyar, Galis, Bringsang, Gedugan dan Desa Lobuk.
Namun belakangan, pelaksanaan Jasmas yang berlangsung di Desa Lombang pada Senin (3/4/2023) itu mendapat kritik tajam dari tokoh pemuda setempat, yakni Slamet Readi. Dirinya mempertanyakan keseriusan HCML yang hanya diwakili oleh lembaga Bahtera