NadaFM, Sumenep — Menteri Sosial Tri Rismaharini menyempatkan diri melakukan kunjungan kerja pada dua penderita Cerebral Palsy (kelumpuhan otak) dari Kabupaten Sumenep, Minggu (14/5/2023).
Menurut Mensos, pihaknya menghimbau kepada masyarakat luas utamanya di Madura untuk tidak menutup diri keluarganya yang mengalami cerebral palsy sebagai aib.
“Kemungkinan penderita Cerebral Palsy mengalami kelainan ketika masih hamil. Jika menemui kasus seperti ini masyarakat jangan menutup diri, tetapi harus melaporkan kepada Pemerintah agar cepat dilakukan pertolongan,” tegas Mensos.
Kata Menteri, pihaknya akan terus berusaha membantu agar para penderita cerebral palsy minimal bisa membantu dirinya sendiri.
“Selama ini kan dia dibantu keluarganya, setidaknya dengan dilakukan terapi dia (penderita cerebral palsy) tidak menggantungkan seumur hidupnya pada orang lain,” ucap Bu Risma.
Diketahui Mensos bersama rombongan mengawali kunjungan ke rumah penderita Cerebral Palsy di Desa Asem nunggal, Kecamatan Kalianget, yakni Muhammad Jamal Kurniawan (14). Putra dari pasangan Muhammad Salehoddin (50) dan Azizah (44).
Pria yang kerap dipanggil Jamal tersebut mengalami kelumpuhan otak sejak usia 4bulan. Saat ini dia hanya bisa berbaring dan kegiatan sehari-hati dibantu oleh keluarganya.
Dari kementerian sosial, dirinya mendapatkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) senilai total Rp11.242.100. Bantuan tersebut berupa kebutuhan dasar dan nutrisi, mainan anak, bantuan kewirausahaan serta bantuan biaya operasional selama Jamal dilakukan perawatan dan keluarganya.
Bu Risma mengatakan infomasi adanya penderita Cerebral Palsy (Lumpuh Otak) dari Ketua Anshor Kecamatan Kalianget yang berkirim surat kepadanya.
“Ketua Anshor yang berkirim surat kepada saya, lalu saya menjadwalkan kegiatan untuk berkunjung kesini,” ujarnya.
Setelah itu Mensos bersama rombongan menjenguk Nur Aisyah (8) asal Desa Brakas, Kecamatan Ra’as, Kabupaten Sumenep yang sedang dilakukan perawatan di RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep
Mensos Risma menyerahkan bantuan senilai Rp14.246.800 kepada Aisyah. Bantuan terdiri dari alat bantu kursi roda adaptif, bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan nutrisi, mainan anak serta bantuan operasional selama pengobatan.