NadaFM, Sumenep — Harga garam lokal memasuki musim kemarau tahuan ini semakin melambung tinggi. Harganya mencapai 4 juta 800 ribu per ton. Kondisi tersebut diduga terjadi karena minimnya stok garam di sejumlah wilayah centra penghasil garam.
Ketua Forum Komunikasi Petani Garam Madura (FKPGM) Abul Hayat, mengatakan, sekarang ini cukup mahal, tapi barangnya yang justru tidak ada.
Ia menuturkan, harga garam di tahun ini kecenderungannya terus mengalami kenaikan dari yang awalnya dibawah 1 juta. Lalu, terus berangsur naik hingga mendekati harga 5 juta per ton sekarang ini. Kondisi kemarau basah di tahun 2022 menjadi pemicunya dimana hasil produksi garam tahun lalu anjlok karena petani gagal produksi akibat cuaca yang tidak mendukung.
Menurutnya, stok di 2021 memang cukup melimpah karena saat itu harga garam murah hingga petani memilih menyimpannya hingga akhir 2022, namun saat itu stok tersebut nyaris habis.
Abul Hayat yang juga petani asal Pinggir Papas Kecamatan Kalianget Sumenep ini juga mengemukakan, saat ini, dirinya bersama petani lainnya mulai melakukan pembenahan tambak garam untuk kegiatan produksi musim kemarau tahun ini.Pihaknya bersama kondisi cuaca tahun ini normal, sehingga dapat mendukung terhadap proses produksi garam.